Rabu, 15 September 2010

Koleksi Perangko (Filateli)


Sejarah Prangko

filateli Perangko merupakan benda berharga yang memiliki fungsi utama sebagai tanda pelunasan porto dan biaya pos. Namun berbagai gambar yang menarik pada sebuah prangko bisa menjadi sarana untuk menyampaikan pesan mengenai berbagai kepentingan masyarakat, pesan moral, menggambarkan keindahan alam, dan juga menggambarkan sejarah. Sebelum prangko ada, biaya pengiriman surat masih dilakukan dengan membayar secara tunai. Namun dengan adanya prangko, setiap orang bisa mengirim surat dengan menggunakan prangko yang sesuai dengan biaya pengiriman surat. Mari kita lihat sejarah singkat prangko.

1680

William Dockwradi dari Inggris membuat prangko pertama yang dicap dengan tanda pos segitiga bergaris ganda dengan tulisan "PENNY POST PAID" Namun penemuan ini ditentang oleh para kurir dari perusahaan pos lain karena dianggap sebagai pelanggaran monopoli.

6 Mei 1840

Inggris mulai memelopori penggunaan prangko dengan menjual prangko berperekat pertama di dunia yang terkenal dengan nama "Penny Black".

1843

Brasil menjadi negeri kedua setelah Inggris dalam menerbitkan prangko berperekat yang berlaku secara nasional. Kemudian negara-negara lain mulai mengikuti dengan menggunakan prangko untuk pengiriman surat di dalam negeri.

1 April 1864

Prangko pertama terbit di kawasan Indonesia di bawah pemerintahan Hindia Belanda. Prangko ini berwarna merah dan menampilkan gambar Raja Willem III dari Belanda. Prangko ini memiliki nilai 10 sen.

1943

Setelah Belanda menyerah kepada Jepang, maka Jepang menerbitkan prangko dengan gambar bola dunia disertai peta Kekaisaran Jepang maupun gambar lainnya.

1946

Prangko pertama dicetak oleh Pemerintah Republik Indonesia di Jakarta yaitu "Memperingati Setengah Tahun Merdeka".

Dalam sejarah prangko, untuk memudahkan pengiriman surat ke luar negeri, suatu persatuan pos seluas dunia dikembangkan. Saat ini, kegiatan surat-menyurat diawasi oleh sebuah badan khusus PBB yaitu Persatuan Pos Universal (Universal Postal Union), yang berkantor pusat di Bern, Swiss.

Jenis Perangko

filateliSetiap negara merancang dan mencetak berbagai prangko yang berbeda. Ada lebih dari 600 administrasi pos di seluruh dunia menerbitkan sekitar 10.000 prangko baru setiap tahunnya. Pada dasarnya, seluruh prangko yang ada dapat dikelompokkan sebagai berikut:

* Perangko Peringatan

Perangko ini dibuat untuk memperingati suatu peristiwa atau kejadian maupun orang-orang terkenal baik nasional maupun internasional. Prangko ini dibatasi jumlah cetakan, masa jual, dan masa berlakunya.

* Perangko Definitif

Perangko ini diperuntukkan bagi penggunaan rutin dalam suatu urutan nilai untuk memenuhi berbagai kebutuhan pos. Prangko ini dapat dicetak ulang sesuai kebutuhan dan tidak dibatasi masa berlaku dan masa jual.

* Perangko Amal

Perangko ini diterbitkan dengan tambahan harga jual dengan tujuan menghimpun dana untuk kemanusiaan. Prangko ini dibatasi jumlah cetakan, masa jual, dan masa berlakunya.

* Perangko Istimewa

Perangko ini dibuat untuk mempromosikan sesuatu atau mengajak masyarakat melakukan sesuatu. Prangko ini dibatasi jumlah cetakan, masa jual, dan masa berlakunya.


Hari Filateli Indonesia
Hari Filateli Indonesia diperingati setiap tanggal 29 Maret yang merupakan tanggal berdirinya Perkumpulan Filatelis Indonesia.

Filateli atau kegiatan mengoleksi prangko merupakan "hobi terbesar di dunia"! Hobi ini dimulai di Inggris dan akhirnya digemari di seluruh dunia. Orang yang menggemari filateli atau senang mengumpulkan dan meneliti prangko disebut filatelis.

Filateli berasal dari bahasa Yunani yaitu philo (tertarik) dan ateleia (dibebaskan dari kewajiban dan pajak). Istilah ini kemudian digunakan dalam Bahasa Prancis yaitu "philatélie" dan untuk pertama kalinya dipergunakan oleh seorang Prancis bernama Georges Herpin pada tahun 1864. Istilah ini berarti menyenangi prangko yang merupakan benda pos yang sudah dibayar oleh pengirim, sehingga si penerima tidak berkewajiban membayar biaya pos tersebut.

Pada tanggal 29 Maret 1922 klub filateli didirikan di Jakarta dengan nama Postzegelverzamelaars Club Batavia. Setelah berubah nama dan bentuk beberapa kali, perkumpulan ini sekarang dikenal sebagai Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI), yang merupakan organisasi hobi bersifat nasional. Kegiatan filateli mendapat dukungan dari PT Pos Indonesia.

Apa yang Dicari Kolektor Perangko?

Jumlah dan variasi prangko di seluruh dunia sangatlah banyak sehingga tidak seorang pun dapat berharap memiliki satu dari masing-masing prangko yang pernah diterbitkan. Lalu bagaimana para kolektor prangko memandang kegiatannya?

Ada sejumlah kolektor yang senang mengumpulkan prangko berdasarkan tema atau seri tertentu. Misalnya tema tentang alam, budaya, geografi, binatang, musik, negara, agama, film, fotografi, geologi, olahraga, dan berbagai tema lainnya. Misalnya ada para kolektor yang mengumpulkan prangko dari negara tertentu dalam sebuah album khusus untuk setiap negara.

Para kolektor lainnya mengumpulkan prangko dengan desain khusus. Misalnya prangko prisma, yaitu prangko yang diterbitkan dalam komposisi bergandengan dan dipisahkan oleh perforasi (lubang sepanjang tepi prangko). Atau juga prangko dengan bentuk segitiga, bundar, dan bentuk lainnya menjadi favorit sejumlah kolektor prangko.

Kolektor prangko lainnya berupaya mengumpulkan koleksi prangko edisi tua. Misalnya beberapa kolektor prangko mengumpulkan prangko pada zaman penjajahan Belanda. Bahkan tidak sedikit kolektor yang memburu prangko pertama yaitu "Penny Black" yang saat ini harganya mencapai lebih dari 7.000 dolar AS.

Beberapa kolektor lainnya mengumpulkan prangko yang memiliki kesalahan desain atau pencetakan prangko. Bagi mereka, memiliki sesuatu yang terabaikan oleh para kolektor lainnya, adalah hal yang penting. Misalnya prangko yang terbit dengan kesalahan penulisan, misalnya ada sebuah huruf yang lupa ditulis, akan memiliki nilai yang lebih tinggi dibanding prangko yang sama dengan penulisan lengkap.

Tips Mengumpulkan Prangko

* Peralatan dasar

Siapkan perlengkapan dasar seorang filatelis yaitu penjepit dan kaca pembesar. Jangan pernah memegang prangko untuk koleksi dengan jari Anda. Bagi Anda yang senang mengoleksi prangko khusus, siapkan juga meteran untuk mendeteksi perbedaan dalam perforasi. Beberapa kolektor menyiapkan lampu ultra violet untuk menunjukkan fosforesens yang rusak dan tersembunyi serta hal-hal kecil lainnya.

* Buku perangko

Buku atau album prangko untuk mengoleksi prangko yang berhasil Anda kumpulkan. Bedakan setiap buku dengan kategori prangko yang bisa Anda tentukan sendiri. Misalnya album prangko untuk Indonesia, Amerika, Belanda dan lainnya. Sesuaikan dengan selera Anda.

* Usia perangko

Berupayalah mencari prangko klasik yang sudah langka. Prangko lama biasanya bernilai lebih tinggi khususnya setelah periode tertentu.

* Kegiatan para kolektor

Anda dapat bertemu sesama rekan kolektor prangko dalam berbagai kegiatan seperti pameran. Anda juga bisa bergabung dengan perkumpulan filatelis seperti PFI yang terdapat di Indonesia. Hal ini akan membuat wawasan Anda bertambah. Selain itu, Anda bisa saling bertukar koleksi prangko dengan para kolektor lainnya.

Filateli merupakan hobi yang menyenangkan. Anda bisa menemukan banyak hal menarik dengan mengumpulkan prangko. Anda dapat belajar banyak dari koleksi perangko-perangko tersebut misalnya mengenal sejarah, geografi, bangsa-bangsa, dan aneka kebudayaan yang menarik. Prangko bukan sekadar benda pos untuk berkirim surat. Anda bisa mendapat banyak manfaat dari sebuah prangko.

Sabtu, 04 September 2010

Manusia adalah apa yang dia makan


Kenapa anda memandang hina benda yang ada pada gambar di atas? Apa yang salah dari benda yang ada pada gambar di atas? Sekedar mengingatkan, anda adalah apa yang anda santap. Dan benda yang ada pada gambar di atas adalah akibat dari proses santap yang telah anda lakukan.

Manusia adalah apa yang dia makan. Dan gambar di atas adalah konsekuensi yang harus anda terima setelah anda selesai menyantap sesuatu. Apapun itu, jikalau anda mencermati sebuah proses kausalitas, setiap sebab pastilah akan menghasilkan sebuah akibat.

Saya rasa terlalu menjijikkan apabila anda memandang hina benda yang ada pada gambar di atas. Saya berani bertaruh, anda pasti memiliki, pernah menyentuhnya, atau setidak-tidaknya pernah berjumpa dengan benda yang ada pada gambar diatas? Benda di atas adalah benda yang menjadi milik bersama semua manusia, Semua orang pasti memilikinya.

Inilah sifat dasar seorang manusia. Inilah muka asli seorang manusia. Tak satu pun manusia yang tidak memilikinya. Berbagai lapisan, tingkatan, golongan manusia pastilah memilikinya. Apakah anda masih jijik ketika anda berhadapan dengan benda yang ada pada gambar di atas?? Nach, sekarang mari kita memutar pertanyaannya; apakah anda merasa jijik ketika anda berhadapan dengan makanan yang akan anda santap???

Ok, lupakan benda yang ada pada gambar di atas. Mari sejenak kita renungkan kembali, tentang sebuah proses sebab-akibat, tentang apa yang telah pernah kita lakukan dan apa saja yang telah kita tanggung sebagai konsekuensi dari apa yang telah kita lakukan. Ternyata TUHAN dengan sangat bijak telah menyediakan contoh yang sangat relevan tentang proses tersebut, dan contoh tersebut ternyata sangat dekat dengan kita, bahkan setiap hari kita diperhadapkan padanya?

Anggap saja apa yang kita santap adalah sebuah perbuatan yang negative dan benda yang ada pada gambar diatas adalah sebagai apa yang kita sebut DOSA. Setiap harinya kita berbuat, dan setiap harinya pula kita berhadapan dengan DOSA.

Yang saya herankan, terkadang ada juga manusia yang jijik ketika berhadapan dengan benda yang ada pada gambar di atas (miliknya sendiri )sementara ketika menyantap dengan bangga dia lakukan bahkan dipamerkan kemana-mana. Jangan malu mengakui DOSA, setiap manusia pasti memilikinya. Tapi, jangan pula pernah mengumbar DOSA, setiap manusia Pasti akan jijik memandangnya. Masihkah anda jijik ketika anda memandang DOSA anda sendiri seperti anda memandang benda yang ada pada gambar diatas??? Jikalau anda masih merasa jijik, mulai sekarang berhentilah bersantap.

Karena manusia adalah apa yang dia makan.