Rabu, 30 Juni 2010

Pecahan Rp.1000 dan Rp.10.000 Baru

Tanggal 20 Juli 2010 ini, Bank Indonesia kembali menerbitkan 2 jenis uang baru dengan pecahan nominal Rp.1.000 dengan jenis logam dan Rp.10.000 dengan jenis kertas. berikut adalah gambarnya...


uang logam baru pecahan Rp 1.000 bergambar Garuda Pancasila pada bagian depannya. Sedangkan pada bagian belakang uang ini mengusung simbol-simbol Jawa Barat berupa angklung dengan latar belakang Gedung Sate. Uang tersebut berwarna putih keperakan dan terbuat dari besi/baja yang dilapisi nikel. "Pemilihan gambar angklung sebagai alat musik tradisional merupakan wujud pelestarian kebudayaan nasional. Demikian juga halnya dengan gambar Gedung Sate di Bandung, itu sebagai wujud pelestarian tempat bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia.

Untuk uang pecahan Rp 1.000 yang baru, selain berbentuk koin yang terbuat dari alumunium, di bagian belakang juga terdapat gambar kesenian angklung. Sebelumnya, pecahan Rp 1.000 juga sempat berbentuk koin dengan warna percampuran emas dan perak. Tapi, kini semua terbuat dari alumunium. Sementara pecahan Rp 10 ribu yang lama hampir mirip dengan pecahan Rp 100 ribu lantaran warnanya sama-sama ungu kemerahan. Namun, kini pecahan Rp 10 ribu berwarna ungu kebiruan. Dengan terbitnya kedua pecahan uang baru itu, maka pecahan lama ditarik dari peredaran. Tetapi, "Uang kertas pecahan Rp 10 ribu desain lama masih tetap berlaku sebagai alat pembayaran sah sebelum dicabut dan ditarik dari peredaran oleh BI"

Senin, 28 Juni 2010

Rahasia Umur Manusia

Di awal zaman, Tuhan menciptakan seekor sapi. Tuhan berkata kepada sang sapi:
Hari ini kuciptakan kau Sebagai sapi engkau harus pergi ke padang rumput.
Kau harus bekerja dibawah terik matahari sepanjang hari.
Kutetapkan umurmu sekitar 50 tahun.

Sang Sapi keberatan: Kehidupanku akan sangat berat selama 50 tahun.
Kiranya 20 tahun cukuplah buatku. Kukembalikan kepadamu yang 30 tahun .
Maka setujulah Tuhan.

Di hari kedua, Tuhan menciptakan monyet. Hai monyet, hiburlah manusia.
Aku berikan kau umur 20 tahun!

Sang monyet menjawab:Untuk Menghibur mereka dan membuat mereka tertawa
10 tahun cukuplah. Kukembalikan 10 tahun padamu.
Maka setujulah Tuhan.

Di hari ketiga, Tuhan menciptakan anjing.
Apa yang harus kau lakukan adalah menjaga pintu rumah majikanmu.
Setiap orang mendekat kau harus menggongongnya. Untuk itu kuberikan
Hidupmu selama 20 tahun.

Sang anjing menolak Menjaga pintu
sepanjang hari selama 20 tahun, Kukembalikan 10 tahun padamu.
Maka setujulah Tuhan.

Di hari keempat, Tuhan menciptakan manusia. Sabda Tuhan Tugasmu adalah makan, tidur, dan bersenang-senang. Inilah kehidupan. Kau akan menikmatinya. Akan kuberikan engkau umur sepanjang 25 tahun! Sang manusia keberatan, katanya Menikmati kehidupan selama 25 tahun Itu terlalu pendek, Tuhan..


Karena sapi mengembalikan 30 tahun usianya, lalu anjing mengembalikan 10 tahun, dan monyet mengembalikan 10 tahun usianya padamu, berikanlah semuanya itu padaku. Semua itu akan menambah masa hidupku menjadi 75 tahun.

Setuju Maka setujulah Tuhan.

AKIBATNYA...
Pada 25 tahun pertama kehidupan sebagai manusia dijalankan
kita makan,tidur dan bersenang-senang.
30 tahun berikutnya menjalankan kehidupan layaknya seekor sapi
kita harus bekerja keras sepanjang hari untuk menopang keluarga kita.
10 tahun kemudian kita menghibur dan membuat cucu kita tertawa dengan
berperan sebagai monyet yang menghibur
Dan 10 tahun berikutnya kita tinggal dirumah, duduk didepan pintu, dan
menggonggong kepada orang yang lewat Uhuk, uhuk (batuk)...
Eeeehhh, Acooo...
mo ko pigi mana..?

Kamis, 24 Juni 2010

Indonesia adalah Atlantis yang Hilang


ernyata Indonesia adalah Benua Atlantis yang hilang pada masa peradaban es (Ice Age). Hal ini telah diteliti oleh Prof. Arysio Santos dalam Buku Berjudul:
"ATLANTIS, The Lost Continent Finally Found"

Atlantis berada di kawasan tropis pada zaman es Pleistosen, berlimpah sumber daya alam, seperti timah, tembaga, seng, perak, emas, berbagai macam buah-buahan, padi, rempah-rempah, gajah raksasa, hutan dengan berbagai jenis pohon, sungai, danau, dan saluran irigasi. Plato (Filosof Terbesar Yunani) & Prof. Arysio Santos, Ph.D.

Pernahkah terbetik dalam pikiran Anda bahwa negeri yang Anda diami saat ini sangat mungkin dulunya sebuah kekaisaran dunia yang menjadi sumber segala peradaban besar: Atlantis? Surga yang disebut-sebut oleh berbagai Tradisi Suci dunia? Setelah melakukan penelitian selama 30 tahun dan menemukan bukti-bukti yang meyakinkan, Prof. Arysio Santos, Ph.D. memastikan kepada dunia bahwa situs Atlantis adalah Indonesia. Ciri-ciri Atlantis yang dicatat Plato dalam dua dialognya berjudul Timaeus dan Critias, secara mengejutkan, sangat cocok dengan kondisi geografis Indonesia.


Atlantis adalah negeri tropis berlimpah mineral dan kekayaan hayati. Namun kemudian, segala kemewahan itu lenyap, tersapu bencana mahabesar yang memisahkan Jawa dari Sumatra, menenggelamkan lebih dari separuh wilayah Nusantara. Gunung Berapi Krakatau menjadi sumber bencana global tersebut (diperkirakan terjadi 11.600 tahun yang lalu). Ia meletus, menimbulkan rentetan gempa dan tsunami mahadahsyat, seratus kali lebih besar dari bencana Aceh 2004, yang pada puncaknya mengakhiri Zaman Es.

Beberapa kitab suci menyebut bencana itu sebagai Banjir Semesta. Prof. Santos juga mengungkap fakta bahwa:
- Atlantis adalah tempat ilmu dan penemuan besar manusia muncul kali pertama (budaya bercocok tanam, bahasa, metalurgi,
astronomi, seni, dll.).
- Peradaban-peradaban sesudahnya (Yunani, Mesir, Maya, Aztec, Inca, dll.) sesungguhnya dibangun oleh bangsa Indonesia,
yang mengungsi dari bencana, dan mewariskan pengetahuannya ke negeri baru mereka; sehingga ada banyak persamaan
budaya dan arsitektur di setiap peradaban (teori difusi budaya).

Dalam banyak hal, buku ini berhasil mengkonfirmasi kebenaran kitab suci dan mitologi, mengawinkan sains dan agama, dan pasti akan mengubah cara pandang Anda terhadap sejarah umat manusia.

Secara tegas dikatakan oleh Prof. Santos bahwa Indonesia adalah Atlantis yang hilang. Sebuah bangsa dan continent yang menurut Plato (2.500 tahun yang lalu) menjadi pusat peradaban dunia sebelum ditenggelamkan oleh banjir besar di masa Pleistocene 11.600 tahun silam. Dengan bukti-bukti yang dibawanya, dia memaparkan temuannya yang sudah diteliti selama lebih dari 30 tahun. Banyak ilmuwan melakukan penelitian mengenai Atlantis, pencarian dilakukan di samudera Atlantik, Laut Tengah, perairan Karibia, bahkan Kutub Utara, tetapi tidak pernah ditemukan karena menurut Santos mereka mencari ditempat yang salah.

Senin, 21 Juni 2010

Jeet Kunno Do

Air adalah zat terlembut yang ada didunia ini, tapi ia dapat melebur batu yang paling keras sekalipun, seperti batu granit. Air itu juga kokoh, maksudnya air tidak dapat mungkin digenggam. Siapapun tak dapat memukul atau menghancurkan air. Semua Kung Fu mencoba melakukan seperti itu. Lembut seperti air tapi sesuai untuk menghadapi lawan.
  1. Jangan gunakan jalan sebagai jalan,jangan punyai batas sebagai batas
  2. Menyelesaikan sendiri segala permasalahan, mengembangkan diri dan kepercayaan diri untuk membebaskan dari rantai batas
  3. Rahasia sukses seni bela diri adalah kemauan berlatih keras untuk meningkatkan kemampuan
  4. Kosongkan pikiran, hilangkan bentuk seperti air

Sabtu, 19 Juni 2010

Peradaban Atlantis

Mitos tentang Peradaban Atlantis pertama kali dicetuskan oleh seorang filsafat Yunani kuno bernama Plato (427 – 347 SM) dalam buku Critias dan Timaeus. Dalam buku Timaeus Plato menceritakan bahwa dihadapan selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam.

Dibagian lain pada buku Critias adalah adik sepupu dari Critias mengisahkan tentang Atlantis. Critias adalah murid dari ahli filsafat Socrates, tiga kali ia menekankan keberadaan Atlantis dalam dialog. Kisahnya berasal dari cerita lisan Joepe yaitu moyang lelaki Critias, sedangkan Joepe juga mendengarnya dari seorang penyair Yunani bernama Solon (639-559 SM). Solon adalah yang paling bijaksana di antara 7 mahabijak Yunani kuno, suatu kali ketika Solon berkeliling Mesir, dari tempat pemujaan makam leluhur mengetahui legenda Atlantis.

Garis besar kisah pada buku tersebut Ada sebuah daratan raksasa di atas Samudera Atlantik arah barat Laut Tengah yang sangat jauh, yang bangga dengan peradabannya yang menakjubkan. Ia menghasilkan emas dan perak yang tak terhitung banyaknya. Istana dikelilingi oleh tembok emas dan dipagari oleh dinding perak. Dinding tembok dalam istana bertahtakan emas, cemerlang dan megah. Di sana, tingkat perkembangan
peradabannya memukau orang. Memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan yang sempurna, juga ada benda yang bisa membawa orang terbang. Kekuasaannya tidak hanya terbatas di Eropa, bahkan jauh sampai daratan Afrika. Setelah dilanda gempa dahsyat, tenggelamlah ia ke dasar laut beserta peradabannya, juga hilang dalam ingatan orang-orang.

Jika dibaca dari sepenggal kisah diatas maka kita akan berpikiran bahwa Atlantis merupakan sebuah peradaban yang sangat memukau. Dengan teknologi dan ilmu pengetahuan pada waktu itu sudah menjadikannya sebuah bangsa yang besar dan mempunyai kehidupan yang makmur. Tapi kemudian saya mempunyai pertanyaan, apakah itu hanya sebuah cerita untuk pengantar tidur pada jamannya Plato atau memang Plato mempunyai bukti2 kuat dan otentik bahwa atlantis itu benar-benar pernah ada dalam kehidupan di bumi ini?

Terdapat beberapa catatan tentang usaha para ilmuwan dan orang-orang dalam pencarian untuk membuktikan bahwa Atlantis itu benar-benar pernah ada.

Menurut perhitungan versi Plato waktu tenggelamnya kerajaan Atlantis, kurang lebih 11.150 tahun yang silam. Plato pernah beberapa kali mengatakan, keadaan kerajaan Atlantis diceritakan turun-temurun. Sama sekali bukan rekaannya sendiri. Plato bahkan pergi ke Mesir minta petunjuk biksu dan rahib terkenal setempat waktu itu. Guru Plato yaitu Socrates ketika membicarakan tentang kerajaan Atlantis juga menekankan, karena hal itu adalah nyata, nilainya jauh lebih kuat dibanding kisah yang direkayasa.

Jika semua yang diutarakan Plato memang benar-benar nyata, maka sejak 12.000 tahun silam, manusia sudah menciptakan peradaban. Namun di manakah kerajaan Atlantis itu? Sejak ribuan tahun silam orang-orang menaruh minat yang sangat besar terhadap hal ini. Hingga abad ke-20 sejak tahun 1960-an, laut Bermuda yang terletak di bagian barat Samudera Atlantik, di kepulauan Bahama, dan laut di sekitar kepulauan Florida pernah berturut-turut diketemukan keajaiban yang menggemparkan dunia.


Suatu hari di tahun 1968, kepulauan Bimini di sekitar Samudera Atlantik di gugusan Pulau Bahama, laut tenang dan bening bagaikan kaca yang terang, tembus pandang hingga ke dasar laut. Beberapa penyelam dalam perjalanan kembali ke kepulauan Bimini, tiba-tiba ada yang menjerit kaget. Di dasar laut ada sebuah jalan besar! Beberapa penyelam secara bersamaan terjun ke bawah, ternyata memang ada sebuah jalan besar membentang tersusun dari batu raksasa. Itu adalah sebuah jalan besar yang dibangun dengan menggunakan batu persegi panjang dan poligon, besar kecilnya batu dan ketebalan tidak sama, namun penyusunannya sangat rapi, konturnya cemerlang. Apakah ini merupakan jalan posnya kerajaan Atlantis?

Awal tahun ‘70-an disekitar kepulauan Yasuel Samudera Atlantik, sekelompok peneliti telah mengambil inti karang dengan mengebor pada kedalaman 800 meter di dasar laut, atas ungkapan ilmiah, tempat itu memang benar-benar sebuah daratan pada 12.000 tahun silam. Kesimpulan yang ditarik atas dasar teknologi ilmu pengetahuan, begitu mirip seperti yang dilukiskan Plato! Namun, apakah di sini tempat tenggelamnya kerajaan Atlantis?

Tahun 1974, sebuah kapal peninjau laut Uni Soviet telah membuat 8 lembar foto yang jika disarikan membentuk sebuah bangunan kuno mahakarya manusia. Apakah ini dibangun oleh orang Atlantis?

Tahun 1979, ilmuwan Amerika dan Perancis dengan peranti instrumen yang sangat canggih menemukan piramida di dasar laut “segitiga maut” laut Bermuda. Panjang piramida kurang lebih 300 meter, tinggi kurang lebih 200 meter, puncak piramida dengan permukaan samudera hanya berjarak 100 meter, lebih besar dibanding piramida Mesir. Bagian bawah piramida terdapat dua lubang raksasa, air laut dengan kecepatan yang menakjubkan mengalir di dasar lubang. Piramida besar ini, apakah dibangun oleh orang-orang Atlantis? Pasukan kerajaan Atlan pernah menaklukkan Mesir, apakah orang Atlantis membawa peradaban piramida ke Mesir? Benua Amerika juga terdapat piramida, apakah berasal dari Mesir atau berasal dari kerajaan Atlantis?

Tahun 1985, dua kelasi Norwegia menemukan sebuah kota kuno di bawah areal laut “segitiga maut”. Pada foto yang dibuat oleh mereka berdua, ada dataran, jalan besar vertikal dan horizontal serta lorong, rumah beratap kubah, gelanggang aduan (binatang), kuil, bantaran sungai dll. Mereka berdua mengatakan mutlak percaya terhadap apa yang mereka temukan itu adalah Benua Atlantis seperti yang dilukiskan oleh Plato. Benarkah itu?

Yang lebih menghebohkan lagi adalah penelitian yang dilakukan oleh Aryso Santos, seorang ilmuwan asal Brazil. Santos menegaskan bahwa Atlantis itu adalah wilayah yang sekarang ini disebut Indonesia. Dalam penelitiannya selama 30 tahun yang ditulis dalam sebuah buku “Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitifve Localization of Plato’s Lost Civilization” dia menampilkan 33 perbandingan, seperti luas wilayah, cuaca, kekayaan alam, gunung berapi, dan cara bertani, yang akhirnya menyimpulkan bahwa Atlantis itu adalah Indonesia. Sistem terasisasi sawah yang khas Indonesia, menurutnya, ialah bentuk yang diadopsi oleh Candi Borobudur, Piramida di Mesir, dan bangunan kuno Aztec di Meksiko.

Santos menetapkan bahwa pada masa lalu Atlantis itu merupakan benua yang membentang dari bagian selatan India, Sri Lanka, Sumatra, Jawa, Kalimantan, terus ke arah timur dengan Indonesia (yang sekarang) sebagai pusatnya. Di wilayah itu terdapat puluhan gunung berapi yang aktif dan dikelilingi oleh samudera yang menyatu bernama Orientale, terdiri dari Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

Sedangkan menurut Plato Atlantis merupakan benua yang hilang akibat letusan gunung berapi yang secara bersamaan meletus. Pada masa itu sebagian besar bagian dunia masih diliput oleh lapisan-lapisan es (era Pleistocene). Dengan meletusnya berpuluh-puluh gunung berapi secara bersamaan yang sebagian besar terletak di wilayah Indonesia (dulu) itu, maka tenggelamlah sebagian benua dan diliput oleh air asal dari es yang mencair. Di antaranya letusan gunung Meru di India Selatan dan gunung Semeru/Sumeru/Mahameru di Jawa Timur. Lalu letusan gunung berapi di Sumatera yang membentuk Danau Toba dengan pulau Somasir, yang merupakan puncak gunung yang meletus pada saat itu. Letusan yang paling dahsyat di kemudian hari adalah gunung Krakatau (Krakatoa) yang memecah bagian Sumatera dan Jawa dan lain-lainnya serta membentuk selat dataran Sunda.

Santos berbeda dengan Plato mengenai lokasi Atlantis. Ilmuwan Brazil itu berargumentasi, bahwa pada saat terjadinya letusan berbagai gunung berapi itu, menyebabkan lapisan es mencair dan mengalir ke samudera sehingga luasnya bertambah. Air dan lumpur berasal dari abu gunung berapi tersebut membebani samudera dan dasarnya, mengakibatkan tekanan luar biasa kepada kulit bumi di dasar samudera, terutama pada pantai benua. Tekanan ini mengakibatkan gempa. Gempa ini diperkuat lagi oleh gunung-gunung yang meletus kemudian secara beruntun dan menimbulkan gelombang tsunami yang dahsyat. Santos menamakannya Heinrich Events.

Dalam usaha mengemukakan pendapat mendasarkan kepada sejarah dunia, tampak Plato telah melakukan dua kekhilafan, pertama mengenai bentuk/posisi bumi yang katanya datar. Kedua, mengenai letak benua Atlantis yang katanya berada di Samudera Atlantik yang ditentang oleh Santos. Penelitian militer Amerika Serikat di wilayah Atlantik terbukti tidak berhasil menemukan bekas-bekas benua yang hilang itu. Oleh karena itu tidaklah semena-mena ada peribahasa yang berkata, “Amicus Plato, sed magis amica veritas.” Artinya,”Saya senang kepada Plato tetapi saya lebih senang kepada kebenaran.”

Namun, ada beberapa keadaan masa kini yang antara Plato dan Santos sependapat. Yakni pertama, bahwa lokasi benua yang tenggelam itu adalah Atlantis dan oleh Santos dipastikan sebagai wilayah Republik Indonesia. Kedua, jumlah atau panjangnya mata rantai gunung berapi di Indonesia. Di antaranya ialah Kerinci, Talang, Krakatoa, Malabar, Galunggung, Pangrango, Merapi, Merbabu, Semeru, Bromo, Agung, Rinjani. Sebagian dari gunung itu telah atau sedang aktif kembali.

Ini ada lagi yang lebih unik dari Santos dan kawan-kawan tentang usaha untuk menguak misteri Atlantis. Sarjana Barat secara kebetulan menemukan seseorang yang mampu mengingat kembali dirinya sebagai orang Atlantis di kehidupan sebelumnya “Inggrid Benette”. Beberapa penggal kehidupan dan kondisi sosial dalam ingatannya masih membekas, sebagai bahan masukan agar bisa merasakan secara gamblang peradaban tinggi Atlantis. Dan yang terpenting adalah memberikan kita petunjuk tentang mengapa Atlantis musnah. Di bawah ini adalah ingatan Inggrid Bennette.

Kehidupan yang Dipenuhi Kecerdasan
Dalam kehidupan sebelumnya di Atlantis, saya adalah seorang yang berpengetahuan luas, dipromosikan sebagai kepala energi wanita “Pelindung Kristal” (setara dengan seorang kepala pabrik pembangkit listrik sekarang). Pusat energi ini letaknya pada sebuah ruang luas yang bangunannya beratap lengkung. Lantainya dari pasir dan batu tembok, di tengah-tengah kamar sebuah kristal raksasa diletakkan di atas alas dasar hitam. Fungsinya adalah menyalurkan energi ke seluruh kota. Tugas saya melindungi kristal tersebut. Pekerjaan ini tak sama dengan sistem operasional pabrik sekarang, tapi dengan menjaga keteguhan dalam hati, memahami jiwa sendiri, merupakan bagian penting dalam pekerjaan, ini adalah sebuah instalasi yang dikendalikan dengan jiwa. Ada seorang lelaki yang cerdas dan pintar, ia adalah “pelindung” kami, pelindung lainnya wanita.

Rambut saya panjang berwarna emas, rambut digelung dengan benda rajutan emas, persis seperti zaman Yunani. Rambut disanggul tinggi, dengan gulungan bengkok jatuh bergerai di atas punggung. Setiap hari rambutku ditata oleh ahli penata rambut, ini adalah sebagian pekerjaan rutin. Filsafat yang diyakini orang Atlantis adalah bahwa “tubuh merupakan kuilnya jiwa”, oleh karena itu sangat memperhatikan kebersihan tubuh dan cara berbusana, ini merupakan hal yang utama dalam kehidupan. Saya mengenakan baju panjang tembus pandang, menggunakan daun pita emas yang diikat di pinggang belakang setelah disilang di depan dada. Lelaki berpakaian rok panjang juga rok pendek, sebagian orang memakai topi, sebagian tidak, semuanya dibuat dengan bahan putih bening yang sama. Seperti pakaian seragam, namun di masa itu, sama sekali tidak dibedakan, mengenakan ini hanya menunjukkan sebuah status, melambangkan kematangan jiwa raga kita. Ada juga yang mengenakan pakaian warna lain, namun dari bahan bening yang sama, mereka mengenakan pakaian yang berwarna karena bertujuan untuk pengobatan. Hubungannya sangat besar dengan ketidakseimbangan pusat energi tubuh, warna yang spesifik memiliki fungsi pengobatan.

Berkomunikasi dengan Hewan

Saya sering pergi mendengarkan nasihat lumba-lumba. Lumba-lumba hidup di sebuah tempat yang dibangun khusus untuk mereka. Sebuah area danau besar yang indah, mempunyai undakan raksasa yang menembus ke tengah danau. Pilar dua sisi undakan adalah tiang yang megah, sedangkan area danau dihubungkan dengan laut melalui terusan besar. Di siang hari lumba-lumba berenang di sana, bermain-main, setelah malam tiba kembali ke lautan luas. Lumba-lumba bebas berkeliaran, menandakan itu adalah tempat yang sangat istimewa. Lumba-lumba adalah sahabat karib dan penasihat kami. Mereka sangat pintar, dan merupakan sumber keseimbangan serta keharmonisan masyarakat kami. Hanya sedikit orang pergi mendengarkan bahasa intelek lumba-lumba. Saya sering berenang bersama mereka, mengelus mereka, bermain-main dengan mereka, serta mendengarkan nasihat mereka. Kami sering bertukar pikiran melalui telepati. Energi mereka membuat saya penuh vitalitas sekaligus memberiku kekuatan. Saya dapat berjalan-jalan sesuai keinginan hati, misalnya jika saya ingin pergi ke padang luas yang jauh jaraknya, saya memejamkan mata dan memusatkan pikiran pada tempat tersebut. Akan ada suatu suara “wuung” yang ringan, saya membuka mata, maka saya sudah berada di tempat itu.

Saya paling suka bersama dengan Unicorn (kuda terbang). Mereka sama seperti kuda makan rumput di padang belantara. Unicorn memiliki sebuah tanduk di atas kepalanya, sama seperti ikan lumba-lumba, kami kontak lewat hubungan telepati. Secara relatif, pikiran Unicorn sangat polos. Kami acap kali bertukar pikiran, misalnya, “Aku ingin berlari cepat”. Unicorn akan menjawab: “Baiklah”. Kita lari bersama, rambut kami berterbangan tertiup angin. Jiwa mereka begitu tenang, damai menimbulkan rasa hormat. Unicorn tidak pernah melukai siapa pun, apalagi mempunyai pikiran atau maksud jahat, ketika menemui tantangan sekalipun akan tetap demikian.

Saya sering kali merasa sedih pada orang zaman sekarang, sebab sama sekali tidak percaya dengan keberadaan hewan ini, ada seorang pembina jiwa mengatakan kepadaku: “Saat ketika kondisi dunia kembali pada keseimbangan dan keharmonisan, semua orang saling menerima, saling mencintai, saat itu Unicorn akan kembali”.

Lingkungan yang Indah Permai
Di timur laut Atlantis terdapat sebidang padang rumput yang sangat luas. Padang rumput ini menyebarkan aroma wangi yang lembut, dan saya suka duduk bermeditasi di sana. Aromanya begitu hangat. Kegunaan dari bunga segar sangat banyak, maka ditanam secara luas. Misalnya, bunga yang berwarna biru dan putih ditanam bersama, ini bukan saja sangat menggoda secara visual, sangat dibutuhkan buat efektivitas getaran. Padang rumput ini dirawat oleh orang yang mendapat latihan khusus dan berkualitas tinggi serta kaya pengetahuan. “Ahli ramuan” mulai merawat mereka sejak tunas, kemudian memetik dan mengekstrak sari pati kehidupannya.

Di lingkungan kerja di Atlantis, jarang ada yang berposisi rendah. Serendah apa pun pekerjaannya, tetap dipandang sebagai anggota penting di dalam masyarakat kami. Masyarakat terbiasa dengan menghormati dan memuji kemampuan orang lain. Yang menanam buah, sayur-mayur, dan penanam jenis kacang-kacangan juga hidup di timur laut. Sebagian besar adalah ahli botani, ahli gizi dan pakar makanan lainnya. Mereka bertanggung jawab menyediakan makanan bagi segenap peradaban kami.

Sebagian besar orang ditetapkan sebagai pekerja fisik, misalnya tukang kebun dan tukang bangunan. Hal itu akan membuat kondisi tubuh mereka tetap stabil. Sebagian kecil dari mereka mempunyai kecerdasan, pengaturan pekerjaan disesuaikan dengan tingkat perkembangan kecerdasan mereka. Orang Atlantis menganggap, bahwa pekerjaan fisik lebih bermanfaat, ini membuat emosi (perasaan) mereka mendapat keseimbangan, marah dan suasana hati saat depresi dapat diarahkan secara konstruktif, lagi pula tubuh manusia terlahir untuk pekerjaan fisik, hal tersebut telah dibuktikan. Namun, selalu ada pengecualian, misalnya lelaki yang kewanitaan atau sebaliknya, pada akhirnya, orang pintar akan membimbing orang-orang ini bekerja yang sesuai dengan kondisi mereka. Setiap orang akan menuju ke kecerdasan, berperan sebagai tokoh sendiri, semua ini merupakan hal yang paling mendasar.

Seluruh kehidupan Atlantis merupakan himpunan keharmonisan yang tak terikat secara universal bagi tumbuh-tumbuhan, mineral, hewan dan sayur-mayur. Setiap orang merupakan partikel bagiannya, setiap orang tahu, bahwa pengabdian mereka sangat dibutuhkan. Di Atlantis tidak ada sistem keuangan, hanya ada aktivitas perdagangan. Kami tidak pernah membawa dompet atau kunci dan sejenisnya. Jarang ada keserakahan atau kedengkian, yang ada hanya kebulatan tekad.

Teknologi yang Tinggi

Di Atlantis ada sarana terbang yang modelnya mirip “piring terbang” (UFO), mereka menggunakan medan magnet mengendalikan energi perputaran dan pendaratan, sarana hubungan jenis ini biasa digunakan untuk perjalanan jarak jauh. Perjalanan jarak pendek hanya menggunakan katrol yang dapat ditumpangi dua orang. Ia mempunyai sebuah mesin yang mirip seperti kapal hidrofoil, prinsip kerja sama dengan alat terbang, juga menggunakan medan energi magnet. Yang lainnya seperti makanan, komoditi rumah tangga atau barang-barang yang berukuran besar, diangkut dengan cara yang sama menggunakan alat angkut besar yang disebut “Subbers.”

Atlantis adalah sebuah peradaban yang sangat besar, kami berkomunikasi menggunakan kapal untuk menyiarkan berita ke berbagai daerah. Sebagian besar informasi diterima oleh “orang pintar” melalui respons batin, mereka memiliki kemampuan menerima dengan cara yang istimewa, ini mirip dengan stasiun satelit penerima, dan sangat akurat. Maka, pekerjaan mereka adalah duduk dan menerima informasi yang disalurkan dari tempat lain. Sebenarnya, dalam pekerjaan, cara saya mengoperasikan kristal besar, juga dikerjakan melalui hati.

Pengobatan yang Maju
Dalam peradaban ini, tidak ada penyakit yang parah. Metode pengobatan yang digunakan, semuanya menggunakan kristal, warna, musik, wewangian dan paduan ramuan, dengan mengembangkan efektivitas pengobatan secara keseluruhan.

Pusat pengobatan adalah sebuah tempat yang banyak kamarnya. Saat penderita masuk, sebuah warna akan dicatat di tembok. Lalu pasien diarahkan ke sebuah kamar khusus untuk menentukan pengobatan. Di kamar pertama, asisten yang terlatih baik dan berpengetahuan luas tentang pengobatan akan mendeteksi frekwensi getaran pada tubuh pasien. Informasi dialihkan ke kamar lainnya. Di kamar tersebut, sang pasien akan berbaring di atas granit yang datar, sedangkan asisten lainnya akan mengatur rancangan pengobatan yang sesuai untuk pasien.

Setelah itu, kamar akan dipenuhi musik terapi, kristal khusus akan diletakkan di pasien. Seluruh kamar penuh dengan wewangian yang lembut, terakhir akan tampak sebuah warna. Selanjutnya, pasien diminta merenung, agar energi pengobatan meresap ke dalam tubuh. Dengan demikian, semua indera yang ada akan sehat kembali, “warna” menyembuhkan indera penglihatan, “aroma tumbuh-tumbuhan” menyembuhkan indera penciuman, “musik yang merdu” menyembuhkan indera pendengaran, dan terakhir, “air murni” menyembuhkan indera perasa. Saat meditasi selesai, harus minum air dari tabung. Energinya sangat besar, bagaikan seberkas sinar, menyinari tubuh dari atas hingga ke bawah. Seluruh tubuh bagai telah terpenuhi. Teknik pengobatan selalu berkaitan dengan “medan magnet” dan “energi matahari” , sekaligus merupakan pengobatan secara fisik dan kejiwaan.

Pendidikan Anak yang Ketat
Saat bayi masih dalam kandungan, sudah diberikan suara, musik serta bimbingan kecerdasan pada zaman itu. Semasa dalam kandungan, “orang pintar” akan memberikan pengarahan kepada orang tua sang calon anak. Sejak sang bayi lahir, orang tua merawat dan mendidiknya di rumah, menyayangi dan mencintai anak mereka. Di siang hari, anak-anak akan dititipkan di tempat penitipan anak, mendengar musik di sana, melihat getaran warna dan cerita-cerita yang berhubungan dengan cara berpikiran positif dan kisah bertema filosofis.

Pusat pendidikan anak, terdapat di setiap tempat. Anak-anak dididik untuk menjadi makhluk hidup yang memiliki inteligensi sempurna. Belajar membuka pikiran, agar jasmani dan rohani mereka bisa bekerja sama. Di tahap perkembangan anak, orang pintar memegang peranan yang sangat besar, pendidik mempunyai posisi terhormat dalam masyarakat Atlantis, biasanya baru bisa diperoleh ketika usia mencapai 60-120 tahun, tergantung pertumbuhan inteligensi. Dan merupakan tugas yang didambakan setiap orang.

Di seluruh wilayah, setiap orang menerima pendidikan sejak usia 3 tahun. Mereka menerima pendidikan di dalam gedung bertingkat. Di depan gedung sekolah terdapat lambang pelangi, pelangi adalah lambang pusat bimbingan. Pelajaran utamanya adalah mendengar dan melihat. Sang murid santai berbaring atau duduk, sehingga ruas tulang belakang tidak mengalami tekanan. Metode lainnya adalah merenung, mata ditutup dengan perisai mata, dalam perisai mata ditayangkan berbagai macam warna. Pada kondisi merenung, metode visualisasi seperti ini sangat efektif. Bersamaan itu juga diberi pita kaset bawah sadar. Saat tubuh dan otak dalam keadaan rileks, pengetahuan mengalir masuk ke bagian memori otak besar. Ini merupakan salah satu metode belajar yang paling efektif, sebab ia telah menutup semua jalur informasi yang dapat mengalihkan perhatian. “Orang pintar” membimbing si murid, tergantung tingkat kemampuan menyerap sang anak, dan memudahkan melihat bakat tertentu yang dimilikinya. Dengan begini, setiap anak memiliki kesempatan yang sama mengembangkan potensinya.

Pemikiran maju yang positif dan frekwensi getaran merupakan kunci utama dalam masa belajar dan meningkatkan/mendorong wawasan sanubari terbuka. Semakin tinggi tingkat frekwensi getaran pada otak, maka frekwensi getaran pada jiwa semakin tinggi. Semakin positif kesadaran inheren, maka semakin mencerminkan kesadaran ekstrinsik maupun kesadaran terpendam. Ketika keduanya serasi, akan membuka wawasan dunia yang positif: Jika keduanya tidak serasi, maka orang akan hanyut pada keserakahan dan kekuasaan. Bagi orang Atlantis, mengendalikan daya pikir orang lain adalah cara hidup yang tak beradab, dan ini tidak dibenarkan.

Dalam buku sejarah kami, kami pernah merasa tidak aman dan tenang. Karakter leluhur kami yang tak beradab masih saja mempengaruhi masyarakat kami waktu itu. Misalnya, memilih binatang untuk percobaan. Namun, kaidah inteligensi dengan keras melarang mencampuri kehidupan orang lain. Meskipun kita tahu ada risikonya, namun kita tidak boleh memaksa atau menghukum orang lain, sebab setiap orang harus bertanggung jawab atas perkembangan sanubarinya sendiri. Pada masyarakat itu, rasa tidak aman adalah demi untuk mendapatkan keamanan. Filsafat seperti ini sangat baik, dan sangat dihormati orang-orang ketika itu, ia adalah pelindung kami.

Kiamat yang Melanda Atlantis
Saya tidak bersuami. Pada waktu itu, orang-orang tidak ada ikatan perkawinan. Jika Anda bermaksud mengikat seseorang, maka akan melaksanakan sebuah upacara pengikatan. Pengikatan tersebut sama sekali tidak ada efek hukum atau kekuatan yang mengikat, hanya berdasarkan pada perasaan hati. Kehidupan seks orang Atlantis sangat dinamis untuk mempertahankan kesehatan. Saya memutuskan hidup bersamanya berdasarkan kesan akan seks, inteligensi dan daya tarik. Di masa itu, seks merupakan sebuah bagian penting dalam kehidupan, seks sama pentingnya dengan makan atau tidur. Ini adalah bagian dari “keberadaan hidup secara keseluruhan”, lagi pula tubuh kami secara fisik tidak menampakkan usia kami, umumnya kami dapat hidup hingga berusia 200 tahun lamanya.

Ada juga yang orang berhubungan seks dengan hewan, atau dengan setengah manusia separuh hewan, misalnya, tubuh seekor kuda yang berkepala manusia. Di saat itu, orang Atlantis dapat mengadakan transplantasi kawin silang, demi keharmonisan manusia dan hewan pada alam, namun sebagian orang melupakan hal ini, titik tolak tujuan mereka adalah seks. Orang yang sadar mengetahui bahwa ini akan mengakibatkan ketidakseimbangan pada masyarakat kami, orang-orang sangat cemas dan takut terhadap hal ini, tetapi tidak ada tindakan preventif. Ini sangat besar hubungannya dengan keyakinan kami, manusia memiliki kebebasan untuk memilih, dan seseorang tidak boleh mengganggu pertumbuhan inteligensi orang lain. Orang yang memilih hewan sebagai lawan main, biasanya kehilangan keseimbangan pada jiwanya, dan dianggap tidak matang.

Teknologi Maju yang Lalim
Pada masa kehidupan saya, kami tahu Atlantis telah sampai di pengujung ajal. Di antara kami ada sebagian orang yang tahu akan hal ini, namun, adalah sebagian besar orang sengaja mengabaikannya, atau tidak tertarik terhadap hal ini. Unsur materiil telah kehilangan keseimbangan. Teknologi sangat maju. Misalnya, polusi udara dimurnikan, suhu udara disesuaikan. Majunya teknologi, hingga kami mulai mengubah komposisi udara dan air. Terakhir ini menyebabkan kehancuran Atlantis.

Empat unsur pokok yakni: angin, air, api, dan tanah adalah yang paling fundamental dari galaksi dan bumi kami ini, basis materiil yang paling stabil. Mencoba menyatukan atau mengubah unsur pokok ini telah melanggar hukum alam. Ilmuwan bekerja dan hidup di bagian barat Atlantis, mereka “mengalah” pada keserakahan, demi kekuasaan dan kehormatan pribadi bermaksud “mengendalikan” 4 unsur pokok. Kini alam tahu, hal ini telah mengakibatkan kehancuran total. Mereka mengira dirinya di atas orang lain, mereka berkhayal sebagai tokoh Tuhan, ingin mengendalikan unsur pokok dasar pada bintang tersebut.

Menjelang Hari Kiamat
Ramalan “kiamat” pernah beredar secara luas, namun hanya orang yang pintar dan yang mengikuti jalan spritual yang tahu penyebabnya. Akhir dari peradaban kami hanya disebabkan oleh segelintir manusia! Ramalan mengatakan: “Bumi akan naik, Daratan baru akan muncul, semua orang mulai berjuang lagi. Hanya segelintir orang bernasib mujur akan hidup, mereka akan menyebar ke segala penjuru di daratan baru, dan kisah Atlantis akan turun-temurun, kami akan kembali ke masa lalu”. Menarik pelajaran, Lumba-lumba pernah memberitahu kami hari “kiamat” akan tiba, kami tahu saat-saat tersebut semakin dekat, sebab telah dua pekan tidak bertemu lumba-lumba. Mereka memberitahu saat kami akan pergi ke sebuah tempat yang tenang, dan menjaga bola kristal, lumba-lumba memberitahu kami dapat pergi dengan aman ke barat.

Banyak orang meninggalkan Atlantis mencari daratan baru. Sebagian pergi sampai ke Mesir, ada juga menjelang “kiamat” meninggalkan Atlantis dengan kapal perahu, ke daratan baru yang tidak terdapat di peta. Daratan-daratan ini bukan merupakan bagian dari peradaban kami, oleh karena itu tidak dalam perlindungan kami. Banyak yang merasa kecewa dan meninggalkan kami, aktif mencari lingkungan yang maju dan aman. Oleh karenanya, Atlantis nyaris tidak ada pendatang. Namun, setelah perjalanan segelintir orang hingga ke daratan yang “aneh”, mereka kembali dengan selamat. Dan keadaan negerinya paling tidak telah memberi tahu kami pengetahuan tentang kehidupan di luar Atlantis.

Saya memilih tetap tinggal, memastikan kristal energi tidak mengalami kerusakan apa pun, hingga akhir. Kristal selalu menyuplai energi ke kota. Saat beberapa pekan terakhir, kristal ditutup oleh pelindung transparan yang dibuat dari bahan khusus. Mungkin suatu saat nanti, ia akan ditemukan, dan digunakan sekali lagi untuk maksud baik. Saat kristal ditemukan, ia akan membuktikan peradaban Atlantis, sekaligus menyingkap misteri lain yang tak terungkap selama beberapa abad.

Saya masih tetap ingat hari yang terpanjang, hari terakhir, detik terakhir, bumi kandas, gempa bumi, letusan gunung berapi, bencana kebakaran. Lempeng bumi saling bertabrakan dengan keras. Bumi sedang mengalami kehancuran, orang-orang di dalam atap lengkung bangunan kristal bersikap menyambut saat kedatangannya. Jiwa saya sangat tenang. Sebuah gedung berguncang keras. Saya ditarik seseorang ke atas tembok, kami saling berpelukan. Saya berharap bisa segera mati. Di langit asap tebal bergulung-gulung, saya melihat lahar bumi menyembur, kobaran api merah mewarnai langit. Ruang dalam rumah penuh dengan asap, kami sangat sesak. Lalu saya pingsan, selanjutnya, saya ingat roh saya terbang ke arah terang. Saya memandang ke bawah dan terlihat daratan sedang tenggelam. Air laut bergelora, menelan segalanya. Orang-orang lari ke segala penjuru, jika tidak ditelan air dahsyat pasti jatuh ke dalam kawah api. Saya mendengar dengan jelas suara jeritan. Bumi seperti sebuah cerek air raksasa yang mendidih, bagai seekor binatang buas yang kelaparan, menggigit dan menelan semua buruannya. Air laut telah menenggelamkan daratan.

Sumber Kehancuran
Lewat ingatan Inggrid Benette, diketahui tingkat perkembangan teknologi bangsa Atlantis, berbeda sekali dengan peradaban kita sekarang, bahkan pengalamannya akan materiil berbeda dengan ilmu pengetahuan modern, sebaliknya mirip dengan ilmu pengetahuan Tiongkok kuno, berkembang dengan cara yang lain. Peradaban seperti ini jauh melampaui peradaban sekarang. Mendengarnya saja seperti membaca novel fiktif. Bandingkan dengan masa kini, kemampuan jiwa bangsa Atlantis sangat diperhatikan, bahkan mempunyai kemampuan supernormal, mampu berkomunikasi dengan hewan, yang diperhatikan orang sekarang adalah pintar dan berbakat, dicekoki berbagai pengetahuan, namun mengabaikan kekuatan dalam.

Bangsa Atlantis mementingkan “inteligensi jiwa” dan “tubuh” untuk mengembangkan seluruh potensi terpendam pada tubuh manusia, hal ini membuat peradaban mereka bisa berkembang pesat dalam jangka panjang dan penyebab utama tidak menimbulkan gejala ketidakseimbangan. Mengenai punahnya peradaban Atlantis, layak direnungkan orang sekarang. Plato menggambarkan kehancuran Atlantis dalam dialognya sebagai berikut:

“Hukum yang diterapkan Dewa Laut membuat rakyat Atlantis hidup bahagia, keadilan Dewa Laut mendapat penghormatan tinggi dari seluruh dunia, peraturan hukum diukir di sebuah tiang tembaga oleh raja-raja masa sebelumnya, tiang tembaga diletakkan di tengah di dalam pulau kuil Dewa Laut. Namun masyarakat Atlantis mulai bejat, mereka yang pernah memuja dewa palsu menjadi serakah, maunya hidup enak dan menolak kerja dengan hidup berfoya-foya dan serba mewah.”

Plato yang acap kali sedih terhadap sifat manusia mengatakan: “Pikiran sekilas yang suci murni perlahan kehilangan warnanya, dan diselimuti oleh gelora nafsu iblis, maka orang-orang Atlantis yang layak menikmati keberuntungan besar itu mulai melakukan perbuatan tak senonoh, orang yang arif dapat melihat akhlak bangsa Atlantis yang makin hari makin merosot, kebajikan mereka yang alamiah perlahan-lahan hilang, tapi orang-orang awam yang buta itu malah dirasuki nafsu, tak dapat membedakan benar atau salah, masih tetap gembira, dikiranya semua atas karunia Tuhan.”

Hancurnya peradaban disebabkan oleh segelintir manusia, banyak yang tahu sebabnya, akan tetapi sebagian besar orang mengabaikannya, maka timbul kelongsoran besar, dalam akhlak dan tidak dapat tertolong. Maka, sejumlah kecil orang berbuat kesalahan tidak begitu menakutkan, yang menakutkan adalah ketika sebagian besar orang “mengabaikan kesalahan”, hingga “membiarkan perubahan” selanjutnya diam-diam “menyetujui kejahatan”, tidak dapat membedakan benar dan salah, kabar terhadap kesalahan mengakibatkan kesenjangan sifat manusia, moral masyarakat merosot dahsyat, mendorong peradaban ke jalan buntu.

Kita sebagai orang modern, dapatlah menjadikan sejarah sebagai cermin pelajaran, merenungi kembali ilmu yang kita kembangkan, yang mengenal kehidupan hanya berdasarkan pengenalan yang objektif terhadap dunia materi yang nyata, dan mengabaikan hakikat kehidupan dalam jiwa. Makna kehidupan sejati, berangsur menjadi bisnis memenuhi nafsu materiil, seperti ilmuwan Atlantis, segelintir orang tunduk pada keserakahan, tidak mempertahankan kebenaran, demi kekuasaan dan kemuliaan, mengembangkan teknologi yang salah, merusak lingkungan hidup. Apakah kita sedang berbuat kesalahan yang sama?

Jumat, 11 Juni 2010

Rupiah


Seseorang bisa lebih dalam mengetahui asal-usul Indonesia dari kata satuan mata uang rupiah. Tidak banyak orang Indonesia yang tahu mengapa rupiah dipilih sebagai nama. Apakah ini nama lokal atau baru saja dicetuskan.Ternyata, Kata rupiah hidup sejak abad kelima atau enam Masehi.

Rupiah, berasal dari bahasa Mongolia, rupia, yang berarti perak. Waktu itu, Mongolia di bawah Genghis Khan, dilanjutkan Timur Leng, dan Kubilai Khan melakukan serangkaian invasi sampai ke negara-negara selatan. Di antaranya, India, Afghanistan, dan Pakistan serta negara utara, Rusia dan beberapa negara Eropa Timur lainnya.

Nama rupia kemudian menyebar. Sebab, negara-negara bekas jajahan Mongolia itu melakukan perdagangan ke berbagai belahan dunia, termasuk Nusantara. (Makanya, saudara rupiah itu sebetulnya adalah rubel, mata uang Rusia).

Ada anggapan bahwa rupiah berasal dari satuan uang India, rupee. Padahal kedua mata uang tersebut tidak berkaitan sama sekali walaupun, Kedua mata uang tersebut sejatinya sama. Hanya pelafalannya berbeda. Pada awal 1500-an, ketika kolonialisme Eropa mulai mekar di Asia dan Afrika, perbedaan itu muncul. Inggris lantas melafalkan rupia menjadi rupee, Prancis (rouple), Jerman (rupie), dan Portugis tetap melafalkan rupia.

Kata rupiah paling dekat dengan lafal Portugis. Alasannya, bahasa Indonesia mengambil bahasa Melayu pasar sebagai bahasa persatuan. Sedangkan bangsa Portugis bercokol amat lama, 130 tahun (1511-1641) di Malaka. ” Tinggal menambahi huruf H saja, jadi sudah. Kan sesuai dengan lidah Jawa,”

Rabu, 09 Juni 2010

Koleksi Uang Kuno (Numismatik)


Istilah Numismatik boleh jadi masih terasa asing. Istilah itu jarang terdengar atau dibicarakan, meski sebenarnya numismatik pun bukan ”barang” baru.

Numismatik (Latin, numisma = uang logam) adalah pengetahuan atau kegiatan yang berkenaan dengan mata uang. Ahli numismatik disebut Numismatis, yang juga diartikan penggemar atau kolektor mata uang. Pada mulanya numismatik hanya berurusan dengan uang logam (koin), karena koin banyak ditemukan di berbagai situs arkeologi.

Dalam perkembangannya, koleksi numismatik menjadi sangat beragam. Saat ini koleksi numismatik mencakup medali, lencana, token (uang perkebunan), uang komemoratif (uang peringatan) dan segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan, seperti cek, wesel, kartu kredit, kupon dan koin untuk permainan ketangkasan/ hiburan/kasino. Kalau prangko merupakan obyek utama filateli, maka mata uang adalah obyek utama numismatik.

Koleksi numismatik terdiri dari benda-benda kuno seperti uang kertas, koin dan token yang pernah beredar dan digunakan oleh masyarakat. Numismatik mempelajari antara lain, sejarah mata uang itu sendiri, cara pembuatannya, ciri-cirinya, variasi yang ditemukan, pemalsuannya, sejarah politik terbentuknya mata uang tersebut dsb.

Tentang Filsafah

Kata falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab فلسفة, yang juga diambil dari bahasa Yunani; Φιλοσοφία philosophia. Dalam bahasa ini, kata ini merupakan kata majemuk dan berasal dari kata-kata (philia = persahabatan, cinta dsb.) dan (sophia = "kebijaksanaan"). Sehingga arti harafiahnya adalah seorang "pencinta kebijaksanaan" atau "ilmu". Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga dikenal di Indonesia. Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya. Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalami bidang falsafah disebut "filsuf".

Definisi kata filsafat bisa dikatakan merupakan sebuah problem falsafi pula. Tetapi, paling tidak bisa dikatakan bahwa "falsafah" itu kira-kira merupakan studi tentang arti dan berlakunya kepercayaan atau pengetahuan manusia pada sisi yang paling dasar dan universal. Studi ini didalami tidak dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan problem secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu, serta akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektik. Dialektik ini secara singkat bisa dikatakan merupakan sebuah bentuk dialog. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.

Senin, 07 Juni 2010

Uang Logam Indonesia Paling Langka

Nama Uang : Uang logam khusus bank indonesia seri for the children of the world
seri/ emisi : Seri for the children of the world
pecahan : Rp 150.000
jaman/masa : Jaman ri kesatuan
bahan : Emas
bentuk : Bulat pipih

Tanggal Penerbitan : 31 january 2000
Penarikan : -

Warna Dominan
- depan : Kuning
- belakang : Kuning

Ukuran
- berat : 6,22 gram
- tebal : -
- diameter : 22,00 mm

Ciri-ciri
- Depan : Gambar lambang negara garuda pancasila, teks "bank indonesia" dan logo unicef
- Belakang : Gambar anak laki-laki bermain kuda lumping, teks "for the children of the world"
- Samping : Bergerigi


Nama Uang : Uang logam khusus bank indonesia seri demokrasi/1995
seri/ emisi : Seri demokrasi/1995
pecahan : Rp 300.000
jaman/masa: Jaman RI kesatuan
bahan : Emas
bentuk : Bulat pipih

Tanggal Penerbitan : 16 august 1995
Penarikan : -

Warna Dominan
- depan : Kuning
- belakang : Kuning

Ukuran
- berat : 17,00 gram
- tebal : 1,85 mm
- diameter : 25,00 mm

Ciri-ciri
- Depan : Gambar lambang negara garuda pancasila, teks "bank indonesia" dan "300000 rupiah"
- Belakang : Gambar temu wicara presiden soeharto dengan masyarakat, logo dhn-45 dan "50 tahun RI"
- Samping : 5 garis di 4 tempat berbeda, teks 17 g., logo perum peruri, dan nomor seri 5 angka



Nama Uang : Uang logam khusus bank indonesia seri presiden ri/1995
seri/ emisi : Seri presiden ri
pecahan : Rp 850.000
jaman/masa: Jaman ri kesatuan
bahan : Emas
bentuk : Bulat pipih

Tanggal Penerbitan : 16 august 1995
Penarikan : -

Warna Dominan
- depan : Kuning
- belakang : Kuning

Ukuran
- berat : 50,00 gram
- tebal : 2,78 mm
- diameter : 35,00 mm

Ciri-ciri
- Depan : Gambar lambang negara garuda pancasila, teks "bank indonesia" dan "850000 rupiah"
- Belakang : Gambar presiden soeharto, teks "lima puluh tahun kemerdekaan republik indonesia"
- Samping : 5 garis ditempat 4 berbeda, teks 17 g., logo perum peruri



Nama Uang: Uang logam khusus bank indonesia emisi 1970
seri/ emisi : Emisi 1970
pecahan : Rp 20.000
jaman/masa: Jaman ri kesatuan
bahan : Emas
bentuk : Bulat pipih

Tanggal Penerbitan : 17 august 1970
Penarikan : -

Warna Dominan
- depan : Kuning
- belakang : Kuning

Ukuran
- berat : 49,37 gram
- tebal : -
- diameter : 50,00 mm

Ciri-ciri
- Depan : Gambar ukiran garuda bali, teks "25 tahun kemerdekaan republik indonesia"
- Belakang : Gambar lambang negara garuda pancasila, logo "bank indonesia" dan "2000 rupiah"
- Samping : Rata


Nama Uang: Uang logam khusus bank indonesia emisi 1970
seri/ emisi : Emisi 1970
pecahan : Rp 2.000
jaman/masa: Jaman ri kesatuan
bahan : Emas
bentuk : Bulat pipih

Tanggal Penerbitan : 17 august 1970
Penarikan : -

Warna Dominan
- depan : Kuning
- belakang : Kuning

Ukuran
- berat : 4,93 gram
- tebal : -
- diameter : 18,00 mm

Ciri-ciri
- Depan : Gambar burung cenderawasih dan teks "25 tahun kemerdekaan republik indonesia"
- Belakang : Gambar lambang negara garuda pancasila, logo "bank indonesia dan "2000 rupiah"
- Samping : Rata


Nama Uang: Uang logam khusus bank indonesia seri cagar alam/1974
seri/ emisi : Seri cagar alam/1974
pecahan : Rp 5.000
jaman/masa: Jaman ri kesatuan
bahan : Perak
bentuk : Bulat pipih

Tanggal Penerbitan : 01 october 1974
Penarikan : -

Warna Dominan
- depan : Putih
- belakang : Putih

Ukuran
- berat : 35,00 gram
- tebal : 2,87 mm
- diameter : 42,00 mm

Ciri-ciri
- Depan : Gambar lambang negara garuda pancasila, teks "bank indonesia"
- Belakang : Gambar orang utan, nominal "rp 5000"
- Samping : Bergerigi



Nama Uang: Uang logam khusus bank indonesia seri cagar alam/1987
seri/ emisi : Seri cagar alam/1987
pecahan : Rp 10.000
jaman/masa: Jaman ri kesatuan
bahan : Perak
bentuk : Bulat pipih

Tanggal Penerbitan : 01 october 1987
Penarikan : -

Warna Dominan
- depan : Putih
- belakang : Putih

Ukuran
- berat : 19,44 gram
- tebal : -
- diameter : 36,00 mm

Ciri-ciri
- Depan : Gambar lambang negara garuda pancasila, teks "bank indonesia"
- Belakang : Gambar babirusa, nominal "rp 10000"
- Samping : Bergerigi



Nama Uang: Uang logam khusus bank indonesia seri cagar alam/1987
seri/ emisi : Seri cagar alam/1987
pecahan : Rp 200.000
jaman/masa : Jaman ri kesatuan
bahan : Emas
bentuk : Bulat pipih

Tanggal Penerbitan : 01 october 1987
Penarikan : -

Warna Dominan
- depan : Kuning
- belakang : Kuning

Ukuran
- berat : 10,00 gram
- tebal : -
- diameter : 25,00 mm

Ciri-ciri
- Depan : Gambar lambang negara garuda pancasila, teks "bank indonesia"
- Belakang : Gambar badak jawa bercula satu, nominal "rp 200000"
- Samping : Bergerigi



Nama Uang: Uang logam khusus bank indonesia seri save the children fund/1990
seri/ emisi : Seri save the children fund/1990
pecahan : Rp 200.000
jaman/masa: Jaman ri kesatuan
bahan : Emas
bentuk : Bulat pipih

Tanggal Penerbitan : 01 december 1992
Penarikan : 31 december

Warna Dominan
- depan : Kuning
- belakang : Kuning

Ukuran
- berat : 10,00 gram
- tebal : -
- diameter : 25,00 mm

Ciri-ciri
- Depan : Gambar lambang negara garuda pancasila, teks "bank indonesia"
- Belakang : Teks "save the children" dan "200.000 rupiah"
- Samping : Bergerigi


Nama Uang: Uang logam khusus bank indonesia seri save the children fund/1990
seri/ emisi : Seri save the children fund/1990
pecahan : Rp 10.000
jaman/masa: Jaman ri kesatuan
bahan : Perak
bentuk : Bulat pipih

Tanggal Penerbitan : 01 december 1992
Penarikan : 31 december

Warna Dominan
- depan : Putih
- belakang : Putih

Ukuran
- berat : 19,44 gram
- tebal : -
- diameter : 36,00 mm

Ciri-ciri
- Depan : Gambar lambang negara garuda pancasila, teks "bank indonesia"
- Belakang : Gambar 2 anak bermain badminton, teks "save the children" dan "10000 rupiah"



Nama Uang: Uang logam khusus bank indonesia seri for the children of the world
seri/ emisi : Seri for the children of the world
pecahan : Rp 10.000
jaman/masa: Jaman ri kesatuan
bahan : Perak
bentuk : Bulat pipih

Tanggal Penerbitan : 31 january 2000
Penarikan : -

Warna Dominan
- depan : Putih
- belakang : Putih

Ukuran
- berat : 28,28 gram
- tebal : -
- diameter : 38,61 mm

Ciri-ciri
- Depan : Gambar lambang negara garuda pancasila, teks "bank indonesia" dan logo unicef
- Belakang : Gambar kegiatan pramuka, penanaman sejuta pohon, teks "for the children of the world" dan
- Samping : Bergerigi



Nama Uang: Uang Logam Khusus Bank Indonesia Seri Cagar Alam/1974
Seri/ Emisi : Seri Cagar Alam/1974
Pecahan : Rp 100.000
Jaman/Masa : Jaman RI Kesatuan
Bahan : Emas
Bentuk : Bulat pipih

Tanggal Penerbitan : 01 October 1974
Penarikan : -

Warna Dominan
- Depan : Kuning
- Belakang : Kuning

Ukuran
- Berat : 33,347 gram
- Tebal : 2,49 mm
- Diameter : 34,00 mm

Ciri-ciri
- Depan : Gambar lambang negara Garuda Pancasila, teks "BANK INDONESIA"
- Belakang : Gambar Komodo, nominal "Rp 100000"
- Samping : Bergerigi



Nama Uang: Uang Logam Khusus Bank Indonesia Seri Cagar Alam/1974
Seri/ Emisi : Seri Cagar Alam/1974
Pecahan : Rp 2.000
Jaman/Masa : Jaman RI Kesatuan
Bahan : Perak
Bentuk : Bulat pipih

Tanggal Penerbitan : 01 October 1974
Penarikan : -

Warna Dominan
- Depan : Putih
- Belakang : Putih

Ukuran
- Berat : 25,31 gram
- Tebal : 2,75 mm
- Diameter : 38,61 mm

Ciri-ciri
- Depan : Gambar lambang negara Garuda Pancasila, Teks "BANK INDONESIA"
- Belakang : Gambar harimau jawa, nominal "Rp 2000"
- Samping : Bergerigi



Nama Uang: Uang Logam Khusus Bank Indonesia Emisi 1970
Seri/ Emisi : Emisi 1970
Pecahan : Rp 25.000
Jaman/Masa : Jaman RI Kesatuan
Bahan : Emas
Bentuk : Bulat pipih

Tanggal Penerbitan : 17 August 1970
Penarikan : -

Warna Dominan
- Depan : Kuning
- Belakang : Kuning

Ukuran
- Berat : 61,71 gram
- Tebal : -
- Diameter : 55,00 mm

Ciri-ciri
- Depan : Gambar Jenderal Sudirman, teks "25 TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA"
- Belakang : Gambar lambang negara Garuda Pancasila, logo "Bank Indonesia" dan 25000 RUPIAH"
- Samping : Rata



Nama Uang: Uang Logam Khusus Bank Indonesia Emisi 1970
Seri/ Emisi : Emisi 1970
Pecahan : Rp 10.000
Jaman/Masa : Jaman RI Kesatuan
Bahan : Emas
Bentuk : Bulat pipih

Tanggal Penerbitan : 17 August 1970
Penarikan : -

Warna Dominan
- Depan : Kuning
- Belakang : Kuning

Ukuran
- Berat : 24,68 gram
- Tebal : -
- Diameter : 40,00 mm

Ciri-ciri
- Depan : Gambar penari wayang orang wanita, teks "25 TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA"
- Belakang : Gambar Lambang Negara Garuda Pancasila, logo "Bank Indonesia" dan "10000 RUPIAH"
- Samping : Rata



Nama Uang: Uang Logam Khusus Bank Indonesia Emisi 1970
Seri/ Emisi : Emisi 1970
Pecahan : Rp 5.000
Jaman/Masa : Jaman RI Kesatuan
Bahan : Emas
Bentuk : Bulat pipih

Tanggal Penerbitan : 17 August 1970
Penarikan : -

Warna Dominan
- Depan : Kuning
- Belakang : Kuning

Ukuran
- Berat : 12,43 gram
- Tebal : -
- Diameter : 30,00 mm

Ciri-ciri
- Depan : Gambar arca batu manjusri dari candi Tumpang Malang,Teks 25 TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK

INDONESIA
- Belakang : Gambar lambang negara garuda pancasila, logo "Bank Indonesia" dan "5000 RUPIAH"
- Samping : Rata

Sabtu, 05 Juni 2010

Doe' Ruang Sa'bu

Uang kertas berbahan serat kapas ini resmi diluncurkan tanggal 10 Juli 2009 kemarin.

Pecahan Rp. 2000.Di bagian depannya terpampang wajah rupawan Pangeran Antasari, sedangkan bagian belakangnya gambar sekelompok wanita lagi melakukan Tarian Adat Dayak. Uang kertas baru berukuran 141 x 65 mm ini didominasi warna abu-abu.

Menurut Miranda S. Goeltom "Pemilihan dan desain gambar pada uang tersebut mengacu kepada desain uang kertas sebelumnya yang bertemakan Pahlawan Nasional. Hal ini sebagai bentuk apresiasi kepada para pahlawan dan untuk turut serta melestarikan budaya bangsa,".

Untuk ciri-ciri lebih detil, silakan baca Peraturan Bank Indonesia ini.

Kamis, 03 Juni 2010

Doe' Sisa'bu

Anda tahu uang seribu rupiah ? he..he pertanyaan bodoh…. Saya yakin semua sudah pernah pegang dan punya pecahan rupiah ini. Kalo belum pernah, mending gak usah baca postingan ini. Sia-sia..
Tapi apakah anda pernah memperhatikan dengan seksama ada yang unik pada duit ribuan itu.

Nggak percaya? Ok semua sekarang keluarkan dompetnya dan ambil uang seribuan ayo..ayo..cepet.

Dalam uang kertas seribu rupiah terdapat dua gambar. Di sisi satu adalah gambar Kapitan Pattimura, yang nota bene bergelar Pahlawan yang berasal Maluku.
Adapun keunikan secara fisik pada sisi ini:

* Pertama yaitu kapitan pattimura berpose tersenyum dan ramah, tapii… bawa parang terhunus, siapa yang bikin yah desain gambar pahlawan ini (kayak nggak ada pose yang lain saja...
Kalau nggak salah denger ini pernah di kritik sama beberapa orang termasuk mantan cawapres Siswono Yudho Husodo.

Perhatikan gambar Kapitan Pattimura lagi dan arahkan pandangan anda di kancing baju yang bawah dekat dengan golok/parang, kalau susah pakailah kaca pembesar atau mikroskop. Yup anda betul bukankah itu si Mr. Smiley :)
Mungkin sebenarnya si desainer uang ini tidak bermaksud demikian, tapi yang terjadi adalah bentuk Smiley ini tercetak di semua lembaran uang seribu rupiah yang beredar

Di sisi yang lain adalah gambar Pulau Maitara dan Pulau Tidore yang berada di Maluku Utara. Nah, tahukah anda bahwa gambar Pulau Maitara dan Pulau Tidore tersebut konon katanya dilukis dari balkon sebuah restoran? Restoran tersebut berada di pinggir kota Ternate. Restoran yang bernama Floridas itu, terletak di tepi jurang di belakang pantai.

* Denger-denger gambar laut dan pulau di bagian belakang uang seribu di lukis dari sebuah kafe bernama Florida, tapi ternyata setelah ada yang mencoba memfoto dari kafe yang di maksud hasilnya ternyata berbeda. Kemungkinan diambil dari sisi yang lain. Untuk lebih jelas lagi tentang gambar belakang anda bisa melihatnya di SINI !
Bagaimana pendapat anda? Tidak sama bukan? Lukisan di uang menggambarkan kalau pelukis berada di sudut pandang yang lain dari sudut pengambilan gambar kamera saya. Gambar nelayan yang ada disitu juga membuktikan kalau pelukis berada di posisi yang sama tinggi dengan pelukis. Sementara kalau di balkon, perahu nelayan akan terlihat dari sudut sekitar 45 derajat lebih tinggi.

Anyway, terlepas dari usaha pembohongan publik dari pihak yang saya sendiri juga tidak tahu, restoran ini layak untuk anda kunjungi. Menu Udang Asam Manis, Air Guraka dan Es Kelapa Muda dengan Gula Merah terlalu menggiurkan untuk anda lewatkan begitu saja.

Bener-bener unik kan duit seribu kita … !
Atau anda masih tahu keunikan lain yang belum terungkap ?